Mengenal Autisme
Definisi Autisme
Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks yang mempengaruhi perkembangan otak normal dan kemampuan berkomunikasi. rangkaian umum dalam autisme termasuk gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi baik verbal maupun non-verbal, gangguan proses informasi dari panca indera, dan pola tingkah laku yang terbatas ataupun berulang-ulang.
Individu dengan autisme – bentuk inti dari Autism Spectrum Disorder (ASD) – seringkali memiliki tampilan yang tidak berbeda dan terpengaruh serta tidak dapat membentuk batasan emosional dengan yang lain. semisal, mereka seringkali mempunyai respon yang tidak biasa untuk semua pengalaman sensorik. tiap-tiap simptom menhadirkan perasaan dari yang lembut sampai yang keras. mereka akan terlihat berbeda pada tiap individu anak. singkatnya, seorang anak dapat saja mengalami kesulitan belajar membaca akan tetapi lebih terlihat bahwa dia sangat jarang sekali melakukan interaksi sosial. tiap anak akan memperlihatkan tingkah laku, sosial, dan pola komunikasi yang sangat individualis akan tetapi cocok dengan diagnosis ASD.
Anak yang mengalami autisme tidak mengikuti pola perkembangan anak pada umumnya. pada beberapa anak, tanda permasalahan yang berlanjut telah tampak sejak lahir. anak lain mengalami perkembangan seperti biasa, akan tetapi ketika berumur 18 dan 36 bulan, perkembangan mereka terhenti. orang tua akan mengetahui kalau mereka mulai menolak kontak sosial, bertingkah aneh, dan bahkan kehilangan kemampuan berbahasa dan bersosial yang telah mereka pelajari. dengan kata lain, ada masa labil atau tingkat perkembangan, dan perbedaan antara anak kecil pada umumnya dan anak autis akan semakin diketahui.
Penelitian teranyar pada sebuah kota di Amerika 3.4 dari setiap 1000 anak yang berumur 3-10 tahun mengalami autisme.
Autisme ditemukan di setiap negara dan daerah di dunia dan dalam keluarga semua ras, etnik, agama, dan latar ekonomi. inilah yang menjadikannya sebuah kebutuhan untuk melihat lebih akurat gejala-gejala ASD. lebih awal gejala ini didiagonosa, lebih cepat si anak dapat tertolong melalui perawatan intervensi. Pediatrisi, psikolog keluarga, guru, perawat, dan orang tua yang dapat “menghilangkan” tanda ASD, serta secara optimis berpikir bahwa si anak hanyalah sedikit lambat dan dapat mengejarnya. walaupun intervensi lebih awal memiliki dampak yang luar biasa untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kemampuan anak untuk berkembang dan belajar kemampuan baru, diperkirakan kurang dari 50% anak yang terdiagnosa sebelum masa kanak-kanak.
Ciri-Ciri Anak Autis
Autis bisa kelihatan dari anak berumur 6 bulan. Tanda2 awal, adalah saat kita panggil dia tidak sama sekali merespon, tidak ada tanggapan. Pokoknya kalau sudah begitu kita harus sedkit waspada untuk segera konsultasi ke DSA.
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang biasanya muncul pada usia 1-3 tahun.
Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun.
Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki2
Sifat-sifat yang biasa ditemukan pada anak autis:
# Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
# Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
# Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
# Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
# Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka
# Jarang memainkan permainan khayalan
# Memutar benda
# Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik
# Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
# Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
# Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan
# Tidak takut akan bahaya
# Terpaku pada permainan yang ganjil
# Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
# Tidak mau dipeluk
# Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
# Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, lebih senang
meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
# Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas
# Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau mengepak-ngepakkan lengannya)
# Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).
# Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.
# Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat menyusun balok).
Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, perilaku anak autis biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.
Lalu Cara Apa yang Mesti Digunakan?
Sebenarnya cara ini sudah sering anda praktekkan pada anak non-autis. Lalu kenapa anda tidak pernah tau bahwa cara tersebut juga dapat diterapkan pada anak autis ?, karena selama ini anda terlalu negatif thinking pada anak autis, dengan mengatakan anak autis tidak bisa berkomunikasi dan berperilaku tanpa sebab. Pada saat anak anda, adik anda, atau sepupu anda yang masih kecil menangis pasti anda akan menanyakan apa yang menyebabkan dia menangis, dan setelah mendapatkan jawabannya anda akan berusaha menghilangkan penyebab tersebut, dan kemudian anda akan melihat adik anda tersenyum kembali. Anak autis juga demikian, dia juga akan berhenti dari perilaku agresifnya, jika anda menghilangkan penyebab dari perilaku tersebut. Tentu saja untuk menemukan penyebab kemunculan perilaku pada anak non-autis jauh lebih mudah jika dibandingkan pada anak autis.
Ada beberapa pertanyaan yang harus kita jawab untuk tujuan mengidentifikasi penyebab munculnya perilaku mal adaptif pada anak autis:
1.Apa masalahnya?
2.Situasi dan tempat munculnya perilaku.
3.Pemicu dan waktu, Kapan ini terjadi ?.
4.Buta pikiran.
5.Memahami inti situasi.
6.Imajinasi.
7.Ketertarikan dan pengalaman sensori.
8.Interaksi sosial.
9.Komunikasi.
10.Emosi.
Mitos tentang autisme
1. Autisme adalah akibat salah asuhan orang tua
2. Anak autis adalah anak yang tidak disiplin dan tidak dapat diatur dan ini hanyalah kelainan perilaku.
3. Kebanyakan orang autis berpendidikan dan ahli terkemuka dalam bidang ilmu pengetahuan dan bidang lainnya seperti digambarkan dengan sangat bagus dalam film 'Rain Man' yang diperankan oleh Dustin Hoffman.
4. Anak autis adalah anak anak tanpa perasaan dan emosi
5. Anak autis tidak menyukai daya tarik fisik
6. Anak autis tidak tersenyum
7. Anak Autis tidak menginginkan teman
8. Anak autis dapat berbicara jika mereka mau
9. Autisme adalah ketidak mampuan emosional